Selasa, 03 September 2013

Sepotong Kue Coklat


Aku harus melepaskan anganku. Aku harus menjauh dari imajinasiku untuk terus bersamamu. Sosokmu yang baru sebentar tapi mampu menarikku jauh masuk dalam duniamu. Hal ajaib yang kau lakukan untukku malam itu berhasil membuatku jatuh hati. Masih menempel lekat dalam memori otakku, saat kita bertemu di caffe depan komplek rumahku. Aku yang tengah asyik memainkan ipad-ku tiba-tiba dibuat salting olehmu. Kau mendekatiku yang tengah duduk seorang diri. Kau membawakan sepotong kue coklat, dan berkata aku adalah pengujung ke 100 yang beruntung mendapatkan paket special dan sepotong kue coklat itulah alat yang mempertemukan kita. Tak dapatku bantah, sosokmu yang begitu menawan mampu menghipnotisku sejak pertama kali kau membawakan sepotong kue coklat untukku. Pria berpostur tubuh atletis, tinggi menawan dengan mengenakkan kemeja putih sepadan dengan celana jeans yang sangat pas dipakai di tubuhmu, begitu selaras dengan gitar putih yang kau pegang.

Mataku tak lepas memandang ke sudut dimana kau memetik-metik gitarmu dan kau lantunan lagu indah didepan semua mata yang berada ditempat itu. Petikan terakhir di lagu pertama usai kau lantunkan, saat lagu kedua akan kau perdengarkan kepada seluruh pengunjung caffe, lagu yang akan kau bawakan selanjutnya adalah lagu yang kau khusus untuk seseorang yang malam itu menarik perhatianmu. Seorang wanita yang tengah duduk sendiri disudut caffe sambil terus menatapmu di atas stage. Dan kau menunjuk ke arahku. Semua matapun tertuju padaku, meletakkan pandang ke mejaku. Entah seperti apa ekspresiku saat itu, namun yang pasti aku mungkin terlihat bodoh didepanmu.

Kau memetik senar gitarmu, mulai memainkan alunan lagu. Terdengar lantunan merdu dari suaramu, beberapa gadis yang tengah ada di caffe itupun, tak hentinya berdecak kagum melihatmu. Pria karismatic yang pandai memainkan gitar. Dagdigdug, kurasakan irama jantung ini berdetak lebih cepat dari biasanya. Kau lantunkan lagu yang memang akhir ini aku sukai. Afgan “Jodoh Pasti Bertemu” entah mengapa lagu itu sungguh menyita perhatianku, dan semakin membuatku kecanduan saat kau yang memainkannya untukku. Bait demi bait kau nyanyikan dengan sangat indah, petikan gitarmu yang merdu membuat diriku semakin mengagumi sosokmu yang begitu ajaib yang baru kukenal beberapa menit yang lalu. Kau memandangku sambil terus melantunkan lagu itu, aku mengerti akan kondisi itu dan aku dibuat salah tingkah olehmu. Kedipan matamu membuatku tak hentinya memeras kedua tanganku yang sejak tadi banjir keringat dingin.
Sejak malam itu, kau sering menghubungiku, kita sering bertemu, menghabiskan waktu bersama, bahkan kau sering mengajakku mengunjungi caffe sekedar untuk menikmati secangkir coffe, tak lupa sepotong kue coklat yang sekarang menjadi menu favorite kita. Kian hari aku tak dapat memalingkan pandang walau hanya sejenak. Dan sebentar saja kamu telah menjadi orang terpenting yang tak dapat ku singkirkan dari keseharianku.

Pagi ini aku melangkahkan kakiku dengan cepat agar tiba disekolah tepat waktu. Namun langkahku terhenti ketika mendapati sosokmu berdiri di depan pintu gerbang sekolah. Kau tersenyum dan melambaikan tangan ke arahku. Ku tanyakan ada apa kau kesini, namun kau terdiam sambil tersenyum penuh maksud memamerkan deretan gigi putihmu. Aku tak memerdulikannya, aku meninggalkanmu, namun dengan cepat dia meraih tanganku hingga aku berbalik dan memeluknya. Ini mungkin akan menjadi kejadian paling bodoh kedua kalinya yang ku alami setelah kejadian pertama kali dia menyanyikan sebuah lagu untukku di caffe malam itu. Dan saat ini semua terulang kembali, jantungku berdetak tak karuan, aku mengatur nafasku agar rasa gugup yang kurasakan tak terlihat olehnya. Aku berusaha tenang saat kedua mataku berjarak sangat dekat memandang mata birunya. Aku mencoba melonggarkan pelukannya, namun dia semakin erat memelukku. Aku terus meronta minta dilepaskan, dengan alasan malu menjadi pusat perhatian ditempat itu, namun kau tak memperdulikannya. Akhirnya setelah bersusah payah meronta, kau memberikan sebuah syarat agar aku dapat terlepas darinya. Kau menginginkan aku untuk menjadi pacarmu. Yang kurasakan saat itu kedua kakiku terasa lemas, aku tak mempercayai apa yang telah dia katakan beberapa detik yang lalu dihadapanku. Namun sialnya dia mengancam takkan melepaskanku sebelum aku menjawab pertanyaannya, dan jawabannya harus iya. Ya tuhan, betapa malunya saat itu ketika seluruh siswa siswi lain melihat kejadian didepan pintu gerbang yang ku alami. Tak ada pilihan lain, aku tak ingin terus dibuat malu seperti ini didepan anak-anak, dan akhirnya yang dia dapati dariku adalah anggukan kecil diikuti ekspresi malu-malu yang tak sengaja tercipta. Kau memelukku didepan umum, dengan cepat aku melepaskan pelukanmu. Refleks kau menciumku, aku berlari menuju lobi sekolah. Aku berhenti sejenak, berbalik badan melihat kearahnya, mendapati kau kegirangan dan berteriak mengatakan “I LOVE YOU” dengan lantangnya. Sungguh, hal ajaib darimu yang berhasil membuatku terbang jauh ke awan.

Seminggu setelah aku resmi menjadi pacarmu, kau selalu membuatku terkejut akan hal-hal ajaib yang kau lakukan. Aku merasa sungguh bahagia. Namun sepertinya, cinta kita mulai diuji. Entah mengapa, malam itu aku ingin sekali bertemu denganmu. Aku mendatangi caffe tempat dimana kamu bekerja. Tapi langkahku terhenti, jantungku terasa tertusuk benda tumpul dan tak dapat tertembus. Aku melihatmu bersama seorang wanita, wanita itu memelukmu, mesra sekali hingga kau tak sadar akan kehadiranku diruangan itu. Sayup ku dengar pembicaraan kalian yang begitu intim. Wanita itu berkata menyesal telah kehilanganmu, bahkan dia menginginkan kau kembali dikehidupannya. Tak banyak yang kau ucapkan pada gadis itu, namun dengan jelas ku dengar, kau berkata bahwa kau sudah bersamaku dan kau tak mungkin meninggalkanku. Aku bersembunyi dibalik tembok yang membatasi antara ruang utama dan ruang tengah, aku menggigit jariku menahan tangisku dan mengendalikan emosi yang tercipta saat aku dengar semua yang terucap darimu. Aku tak kuasa lagi membendung tangisku dan memutuskan pergi dari tempat itu, tanpa sempat bertemu denganmu.

Beberapa hari aku memutuskan menjauh darimu. Namun kau terus mencari kabar tentangku. Kamu terus menghubungiku tanpa pernah ku perdulikan. Kamu juga tak henti mendatangi sekolahku, tapi aku selalu menghindar saat mengetahui keberadaanmu. Suatu hari, kamu mengirimkan sms yang isinya aku harus menemuimu malam ini di caffe, kau ingin membicarakan sesuatu. Entah mengapa, aku akhirnya memutuskan untuk datang. Setelah beberapa hari ini menjauh darimu aku tak bisa membiarkan ini seperti ini terus. Aku harus segera menyelesaikannya.

Malam itu, kita bertemu di caffe. Aku duduk terdiam dihadapanmu. Kau terus memandangku, namun aku justru memalingkan pandang ke sudut yang lain. Kau menanyakan mengapa akhir-akhir ini aku bersikap seperti ini, apa yang sudah terjadi denganku. Tapi tak satupun pertanyaanmu yang aku jawab. Kau mencoba mendekatkan tanganmu menyentuh tanganku, namun aku menghindari sentuhan itu. Tak ada basa-basi lagi yang terucap, saat ku rasa tepat ku jelaskan semua yang mengganjal beberapa hari ini. Aku memutuskan untuk menyudahi hubungan ini, aku tak bisa meneruskan hubungan jika dia hanya memberikan sebagian dari hatinya untukku, dan sebagian lagi masih tertinggal di masa lalunya. Aku tak ingin menjadi penghambat jalan kamu untuk pulang kembali ke hidupmu dulu. Aku rasa, rasa cinta yang kau tunjukkan padaku tak mampu menandingi rasa yang masih tersisa jauh dalam hatimu. Namun bodohnya aku yang tak dapat membacanya, atau mungkin kau yang terlalu pintar menyembunyikan semuanya dariku.

Kau mencoba menjelaskan semuanya dariku. Kau menjelaskan bahwa dia yang kutemui malam itu memang masa lalumu. Aku tak berucap ketika kau memberitahukanku semuanya. Dan aku semakin melihat bahwa kau sungguh masih menyimpan rasa untuknya. Aku hargai setiap kejujuranmu, namun itu semua tak dapat merubah keputusanku, malah semakin memantapkan niatku. Aku memegangi pundaknya sambil menggigit ujung bibir bawahku menahan agar aku tak menumpahkan air mata dihadapannya. Dan aku mulai berkata:

“Terima kasih untuk semua hal ajaib yang pernah kau lakukan untukku. Terima kasih untuk sepotong kue coklatnya, terima kasih juga untuk lagunya. Aku suka. Aku juga menghargai usahamu untuk menjelaskan semuanya. Aku nggak marah karena kamu tak sempat menceritakan ini. Tapi tak ingin munafik ada sedikit rasa kecewa, karena ternyata aku hanya sebagai tempat persinggahanmu saja. Jadi aku memutusin untuk menyudahi semua, mungkin memang hubungan kita cukup sampai disini. Aku nggak ingin menjadi penghalang antara hubungan kalian. Aku tak ingin dibilang egois, karena mementingkan perasaanku sendiri.Kalau memang kau masih menyayanginya, kejar dia, temui dia, jelaskan padanya. Aku tau, kau tak akan mengulangi kesalahanmu untuk yang kedua kali.”

Seketika kau memelukku setelah mendengar semuanya dariku. Air mata yang sejak tadi tertahan, tak mampu lagi aku bendung. Aku menangis dalam dekapannya, dan aku dengar pula suara isakan tangisnya namun tidak dia tunjukkan dengan jelas. Aku ikhlas jika harus merelakanmu memilih kembali ke masa lalumu. Karena jika aku masih mempertahankanmu, itu tandanya aku egois, aku hanya memaksakan kehendakku sendiri tanpa memikirkan apa yang terjadi jika sebuah hubungan tercipta dengan dibumbui bayang-bayang masa lalu.

Sabtu, 31 Agustus 2013

Tentang Kita Yang Selalu Berbeda


Di minggu pagi, ketika sang fajar perlahan mulai meninggi menampakkan kekuatan sinarnya. Aku masih terlelap dalam kenyamananku memimpikanmu. Suara dering alarm yang sengaja aku sett semalam tak mampu mengusik mimpi yang pelan tapi pasti menyeretku untuk tetap tinggal. Namun seketika aku tersentak ketika tirai jendela kamarku terbuka, meninggalkan suara gesekan yang nyaring ditelinga. Sungguh menyebalkan! Cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela memantulkan sinar yang menyilaukan mata dan memaksaku untuk bangun meninggalkan mimpi abstrakku yang tak entah kapan berujung. Namun aku masih saja mengelak, menutupi sinar yang menyilaukan itu dengan punggung tangan.

Ku dengar sayup suara yang sangat ku kenal. Suara yang berbisik di dekat telingaku. Ada sentuhan lembut yang ku rasakan menyentuh kulit wajahku. Sentuhan hangat dan memberikan kenyamanan yang tak dapat ku jelaskan. Perlahan ku mulai membuka mata, mencaritau apa yang telah ku rasakan beberapa detik yang lalu, ku dapati sosok yang tadi hadir dalam mimpiku. Iya, kamu. Kamu yang selalu menyita waktuku untuk tak henti memikirkanmu. Kamu yang perlahan menyeretku dalam lamunan yang entah akan berujung nyata ataukah sebaliknya. Kamu yang tak henti meyakinkanku, bahwa hanya cintamu-lah yang pantas bersanding denganku di masa depan. Begitu bahagianya, aku masih dapat melihatmu.

Akhir-akhir ini, setiap minggu pagi kau memang selalu datang untuk mengantarku pergi ke tempat yang selalu rutin aku datangi setiap minggu pagi.. gereja. Iya, kamu mengingatkanku untuk selalu datang ke rumah Tuhan. Kamu pernah bilang, aku harus rajin datang sembahyang ke gereja. Kau ingin aku untuk mendoakan kita, masa depan kita. Katamu, kamu yakin dengan pengharapan. Jika kita menginginkan apa yang ada diharapan kita menjadi nyata, kita harus rajin untuk memintanya dalam doa. Kau juga yakin, Tuhan akan menjabah doa kita, jika kita memintanya tulus dari hati.

Kamu membuka selimut yang hampir menutupi seluruh tubuhku, dan membangunkanku.  Tapi aku menggodamu, aku berbalik memunggungimu dan kembali memposisikan tubuh untuk terlelap. Kau mendengus kesal. Dengan jailnya kau membalasku dengan menggelitikiku hingga aku merintih, rasa geli yang tak dapat ku tahan berhasil membuatku bangkit dari ranjang. Kau tersenyum jail melihatku, menggodaku saat aku memanyunkan bibir. Kau menarik tanganku dengan lembut, lalu berdiri dibelakang tubuhku yang lebih pendek ± 10cm darimu, menaruh kedua tanganmu dipundakku. Kau membawaku untuk segera masuk ke kamar mandi. Meski kesal, aku pun tetap menuruti maumu.

Aku membuka pintu kamar mandi, mendapatimu duduk diatas ranjang, bahkan kau juga merapikan tempat tidurku. Aku tersenyum melihatmu yang tengah asyik berkutat dengan iphone-mu. Dengan sabarnya, kau menunggu aku hingga selesai mandi, berdandan lalu blablabla melakukan ini itu yang biasa dilakukan perempuan. Saat aku menghadap ke meja rias yang ada disudut kamarku, asyik memoles wajahku dengan sedikit blashon dibagian pipi. Tiba-tiba kau bangkit berdiri, mendekat menghampiriku, perlahan kedua tanganmu kau letakkan dipundakku, memelukku dari belakang dan berkata “Kamu sudah cantik, untuk apa lama-lama berdandan?” lalu kau mencium pipiku. Aku memiringkan kepalaku menatap matanya, lalu tersenyum sembari mengusap-usap wajahnya dengan punggung tanganku. Detik itu juga, aku masih tetap pada keyakinanku, aku tak akan menyerah untuk memperjuangkan kita.

Kau menyalakan mesin motormu, merayap melewati padatnya jalanan. Saat sampai di depan gereja, waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Aku buru-buru turun dari motor, tanpa sengaja meninggalkanmu di parkiran. Namun aku teringat sesuatu, aku memutuskan kembali berbalik berlari kecil menuju ke tempat dimana aku meninggalkanmu. Belum sempat aku memberitahu alasanku kembali, kamu sudah tau maksudku. Kau tersenyum dan berkata tak apa. Tanganmu kau angkat sampai menyentuh rambutku, merapikan rambutku yang sedikit berantakan, menyilahnya menuju dibalik telinga. Kau mendekatkan wajahmu di keningku, kau mendaratkan kecupan hangat yang sulit ku jelaskan. Aku tersenyum, membalas kecupanmu dengan mencium mesra pipimu lalu berbalik berlari kecil masuk ke gereja.

Di dalam gereja, aku memperhatikan setiap pesan yang disampaikan oleh pendeta. Entah mengapa, tema misa kali ini sungguh menarik, tentang pasangan yang akan dipertemukan di surga. Aku memandang patung yang terpampang di depan gereja tepat dihadapanku. Patung YESUS yang mati disalib untuk menebus dosa umat manusia yang terpampang di depan gereja tepat dihadapanku.
YESUS.. begitu agungnya kuasa-Mu, hingga membiarkanku untuk masuk terlalu jauh dalam emosi yang ku ciptakan sendiri. KAU membiarkan dia untuk mengusik duniaku, dan membiarkan dia bermain-main di duniaku. Maafkan aku yang tak dapat mengelak dari perasaan ini. Tapi aku percaya, ini memang jalan yang telah KAU khususkan untukku.

Selesai misa, kau masih menunggui ku di tempat saat terakhir kita berpisah satu jam yang lalu. Masih berkutat dengan iphone-mu, kau asyik menggoyang-goyangkan jempolmu menyentuh layar touch screen. Aku berjalan berjinjit mendekat ke arahmu. Sengaja ingin menggodamu, ku arahkan kedua tanganku menutupi bola matamu, mengagetkanmu dari belakang. Kamu berbalik, dan kita tertawa bersama. Tak berapa lama kemudian motormu sudah melaju, membawa kita menyusuri jalanan yang terlihat lenggang.  Sepanjang perjalanan, aku memeluk tubuhmu, mendekapnya dengan erat. Aku tak ingin melepaskan pelukanku darimu. Sungguh, aku tak ingin detik-detik kebersamaan kita berakhir begitu cepat. Aku ingin selamanya seperti ini denganmu, sejenak melupakan adanya perbedaan diantara kita yang begitu mencolok.

Aku paham, aku dan kamu sungguhlah berbeda. Aku punya YESUS, yang ku yakini sebagai Tuhanku sekaligus teman yang tak pernah meninggalkanku dan selalu setia menjagaku dari atas surga. Dan kamu punya ALLAH, yang kau yakini sama hal-nya sepertiku. Sejujurnya aku ingin sekali terlepas dari belenggu kebimbangan hati. Rasa bimbang menentukan pilihan. Sayang, sungguh aku sangat menyayangimu. Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau. Dan aku yakin, kau pun begitu. Namun, aku tak ingin pilihanku nantinya justru akan menyakiti salah satu diantara kita. Karena nyatanya, kamu-lah yang ku pilih untuk menemaniku saat ini. Tak hentinya kau selalu meyakinkanku bahwa cintamu-lah yang akan membahagiakanku nanti, dan kau juga-lah yang pantas bersanding denganku nanti. Ingin sekali aku mengatakan bahwa aku juga memiliki pengharapan yang sama denganmu. Ingin sekali aku menjawab semua harapanmu dengan mantap “Iya..” Namun entah mengapa, aku masih sulit mengungkapkannya. Bukan maksudku meragukanmu, namun rasa bimbang yang terus mengusik jiwaku masih menyita sebagian waktuku untuk tidak gegabah mengambil keputusan.

Tuan, kamu masih sebagai pelaku utama yang selalu memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang entah seperti apa jawabanku nantinya. Tapi aku tetap meyakini bahwa kita akan tetap menjadi kita. Kau begitu menggebu-gebu, mengatakan bahwa semua pertanyaan-pertanyaanku itu jawabannya adalah.. iya. Bahkan dengan mantapnya, kau melontarkan kata itu. Tahukah sayang? Saat ini aku berjuang mempertahankan segala yang terjadi diantara kita agar tetap bertahan seperti saat ini. Aku tak ingin jika nantinya aku dihadapkan pada pilihan antara hidup bersamamu atau melupakan semua untuk orang tua-ku. Aku ingin suatu hari nanti, aku dapat mantap menapakkan kedua kakiku bersama pilihan yang ku yakini sebagai pilihan yang tepat. Dan doa-ku, pilihan itu adalah aku bisa menghabiskan setiap detik dan detak jantungku bersamamu tanpa harus menjadi anak durhaka karena menentang keinginan kedua orang tua.

Aku janji akan membuat mereka percaya, bahwa perjuangan kita bukanlah sebatas perjuangan anak ABG yang meminta izin pacaran kepada kedua orang tuanya.
Ku harap perjuangan kita yang begitu keras, nantinya akan meluluhkan kerasnya prinsip dan mereka belajar menerima kenyataan, bahwa cinta kita-lah yang akan menang di kemudian hari.

Namun apakah mungkin salib dan tasbih akan bertemu?

Minggu, 04 Agustus 2013

Selamat Ulang Tahun, Gie..


Aku tau kau takkan mungkin membaca jentikan kecil dari jari-jariku. Meskipun aku mengerahkan seluruh daya upayaku, itu takkan cukup untuk membuatmu tertarik membacanya. Ini hanya tulisan aneh yang dibuat oleh seorang wanita yang hanya bisa mengutarakan perasaannya dari sudut jendela dunia maya, dan sangat pengecut ketika berada dihadapanmu. Aneh bukan? Barisan paragraf yang diungkapkan oleh seorang wanita yang baru sekali saja menatap matamu. Namun, jika pada akhirnya takdir yang membawamu untuk membaca tulisan ini, aku hanya ingin mengatakan; tolong jangan tertawakan kekonyolan dari setiap kalimatku dan maafkan aku yang telah lancang membawamu masuk ke duniaku. Karena disini aku hanya ingin menjadi diri sendiri, yang mungkin belum sempat kaukenal lebih dalam. Dalam tulisanku, aku mengundang kamu untuk menikmati manisnya setiap kata dan setiap kalimat konyol yang aku ciptakan sembari membayangkan, seandainya aku bisa mengutarakan semua ini lansung dihadapanmu, membuatmu percaya bahwa ada cinta yang luar biasa begitu menguasai sebagian dari ruang di otakku.

Dimulai dari perkenalan kita yang terjadi, bukan dengan tatapan mata ataupun sebatas jabatan tangan, namun berawal ketika layar kecil berukuran seperti pas foto 5cm x 4cm yang seolah menuntunku untuk menemukanmu. Sejak mengenalmu, sosokmu seolah-olah mampu membius setiap tindakanku, senyum sederhanamu mampu menghembuskan angin yang berbeda dalam keseharianku. Perlahan kau menjelma menjadi sosok terpenting, yang sedikitpun tak ingin aku lewatkan kabar dan beritanya. Aku meletakkan seluruh perhatianku demi ingin mencari segala yang berhubungan denganmu. Bahkan aku seperti telah menggilai sosokmu yang jauh dari kriteria pendamping yang aku impikan, hingga aku rela melakukan hal konyol demi untuk menarik perhatianmu.

Kamu, kamu selalu berhasil menciptakan gempa-gempa kecil dihatiku. Rasa penasaran akan sosokmu yang sulit untuk ku jelaskan. Kau seakan ingin membiarkanku menebak-nebak apa isi dari otakmu. Selalu kutunggu kau dalam deret barisan timeline, namun sebaris namamu tak juga muncul. Mataku pun tak lepas dari layar kecil handphone-ku, berharap kau akan memberi kabar ataupun sekedar bertegur sapa denganku.

Ah, ada apa denganku? Apa hubungannya aku denganmu? Mengapa kau harus selalu melaporkan semua kegiatanmu padaku? Benar-benar sudah gila! Kamu lihat, betapa sosokmu mampu memainkan sebagian dari isi otakku untuk tak lepas memikirkanmu. Betapa aku sangat kecanduan mencumbumu dalam sisi gelapku. Di dalam mimpiku kamu begitu nyata dan bernyawa, bisa ku sentuh dan ku genggam. Dalam lamunanku, kau bisa ku bentuk menjadi sosok yang hangat, sosok yang menjagaku dan tak akan pergi meninggalkanku.

Tuan, apakah kau ingin tau? Jauh didalam hatiku kamu telah jadi segalanya. Kamu orang pertama yang kucari saat matahari memaksaku untuk membuka mata, dan kamu orang terakhir yang selalu kusebut ketika aku terlelap dalam doaku. Kamu seperti senyawa yang mengikat dan menjeratku, agar tak dapat lolos dari dekapanmu. Aku ingin mengejarmu, mencuri waktu untuk menemuimu.

Sampai suatu ketika kita memang bertemu untuk pertama kalinya, kamu dengan kemeja biru kotak-kotak serasi dengan t-shirts putih dan celana panjang hitam yang kau kenakan, tampak membuatmu terlihat, tampan. Dan kau berjalan didepanku, membelah banyaknya kerumunan orang yang sibuk berlalu lalang disekitarku. Namun keberadaanmu, sungguh tak lepas menarik pandanganku. Ku tangkap senyummu yang sejak tadi tergantung manis dibibirmu, senyum penuh kesederhanaan. Yang ku rasakan saat itu adalah sesak, aku tak mampu bernafas. Dan masih dengan kebodohanku, bukannya memanggilmu untuk sejenak menengok ke arahku, namun aku malah menggigit ujung bibir bawahku menahan rasa gugup yang mendera tubuhku. Rasanya sulit memaafkan diri sendiri yang selalu menciut, menjadi pengecut karena melewatkan kesempatan itu.

Saat malam datang, kamu masih menjadi sosok yang tak mau hilang dan pergi dari ingatan. Sungguh, aku menyesali segala perasaanku sendiri. Aku mencintai sekaligus membenci segala tentangmu dalam waktu yang sama. Benar-benar telah membuatku gila! Benar kata orang..

Orang yang kau cintai adalah satu-satunya orang yang mempunyai kesempatan besar untuk menyakitimu.”

Semoga kau tak bosan membacanya. Ini bukan lelucon yang sengaja aku buat, ataupun kata-kata yang ingin merajukmu. Namun kata-kata yang tersusun ini mewakili seluruh isi hatiku. Tulisan yang akan selalu aku tulis. Tulisan yang kukirim tanpa alamat yang jelas, dan takkan pernah sampai didepan rumahmu. Tulisan yang mungkin akan kamu baca tanpa kaugubris.

Namun dari seluruh tulisanku, aku sebagai orang yang mengagumimu ingin mengucapkan..
SELAMAT ULANG TAHUN, sayang
 Tak banyak kata yang akan ku ucapkan untukmu, selain sederet doa yang akan menghembuskan rasa rinduku untukmu. Dan ucapan terima kasih karena telah mengizinkan aku untuk menjelajahi duniamu.
Tetaplah menjadi sosok yang teristimewa dibalik kesederhanaanmu.
Aku mencintaimu...



Untuk orang yang saat ini masih berjuang melawan kerasnya ibukota,
sosok yang tak pernah lelah memainkan perhatianku,
sosok yang begitu nyata dalam khayalan dan lamunanku..
GIE~

Sabtu, 03 Agustus 2013

Penantian di Perbatasan Kota

Sudah lama aku menantikan hari ini. Hari dimana mungkin aku bisa melihatmu lagi dalam sudut pandang yang begitu dekat. Kamu tau sayang, betapa bahagianya aku mendengar kabarmu kali ini.
Seandainya, satu janji yang kau ucapkan untukku tahun lalu bisa menjadi alasan untukku menemuimu, akan aku lakukan!
Indahnya angan yang jauh melesat dalam benakku tak mampu untuk ku kuasai lagi. Anganku masih sama seperti tahun lalu, saat tubuhmu memaksa ragamu untuk pergi meninggalkanku, saat kau terpaksa harus mengakhiri semua cerita yang belum kita mulai ini, dan merelakan seluruh waktumu terbuang demi mengais beberapa rupiah yang khusus kau persembahkan untuk memenuhi kebutuhan keluargamu. Sungguh, sebentuk ketekadan hati dari seorang laki-laki yang pernah ku kenal. Karena itulah, aku tak pernah menyesal telah memasrahkan hati pada sosok sesederhana seperti dirimu. Aku sendiri yang membiarkan hatiku untuk kau renggut dan kau bawa pergi bersamamu. Dan sekali lagi aku membiarkan takdir untuk memainkan perannya.

Sayang, masih dapatkah aku melihat indahnya senyummu kali ini? Dapatkah aku menghirup laju angin bersamamu? Akankah kau menepati janjimu kali ini? Aku sungguh menyesali cerita yang kini terjadi. Tak seharusnya aku membiarkan semua angan ini memenangkan perannya. Seharusnya aku bisa menghentikan semua gejolak jiwa, berhenti untuk memimpikanmu dan pergi melupakanmu. Seperti yang telah sukses kau lakukan. Bahkan alasan karena aku baru sekali menatapmu, seharusnya dapat menjadi acuan untukku bersikap acuh padamu. Tapi nyatanya semua usahaku tak mampu mengalahkan kegigihan hati yang masih mempercayai takdir akan tepat memainkan perannya. Kamu masih menjadi bagian terpenting yang tak dapat ku lewatkan. Kamu masih menjadi pelaku utama yang berhasil menyedot seluruh perhatianku. Menyita lengang waktu dan ruang dalam otakku untuk tak lepas berangan tentang sosokmu setahun belakangan. Aku tau sayang, bukan waktu yang tepat untuk membicarakan tentang kita.


Enggak! Belum kita, masih sekedar aku dan kamu.
Dan aku paham, saat ini bukan hanya aku yang menantimu malam ini. Untuk sekedar mengucapkan aku merindukanmu saja, mungkin aku sudah berada dideretan terakhir.

Hati semakin gelisah. Aku merasa resah. Kini, aku tak mengerti mengapa kegelisahanku ini yang justru membawaku ke tempat ini. Namun aku merasa deguban jantungku semakin kencang dari biasanya, hati seperti meloncat kegirangan saat berada ditempat ini. Mataku tak hentinya memalingkan pandangan, mengarahkan ke berbagai sudut pandang seperti sedang mencari sesuatu, dan tentu saja aku tau jawabannya. Ku langkahkan kakiku menyusuri tempat ini, membelah kerumunan orang yang tengah asyik dengan kesibukan mereka. Saat ini, aku seperti orang bodoh yang tak punya arah dan tujuan. Namun satu yang ada dipikiranku sejak tadi, seandainya takdir memainkan perannya kali ini. Aku ingin saatnya tiba, saat aku dan kamu menangkap pandangan, sejenak untuk kita membicarakan tentang perasaan yang kian menyiksa, tentang rindu yang menggebu, dan tentang cinta yang tak terungka, bagiku dan mungkin juga bagimu. Sudah cukup lama aku terdiam, tenggelam dalam gelisah yang tak teredam, sampai-sampai aku tak sadar telah berjalan memutari tempat yang sama sejak tadi. Keringat dingin yang membasahi telapak tangan ini semakin membuatku gugup, sehingga beberapa kali membuatku melipat tanganku, meremasnya karena kegelisahan yang tak ku mengerti.

Mataku terhenti disatu titik dimana baru saja bus berwarna putih berhenti tepat di gerbang perbatasan kota. Bus itu berhenti melaju tepat dibawah cahaya lampu yang bersinar cukup terang, memberikan sorot pandang yang mampu terlihat mata meski jarak kita yang beberapa meter jauh dari tempat cahaya lampu itu. Satu demi satu penumpang turun dari bus, sebagian dari mereka terlihat begitu lelah. Mungkin karena perjalanan panjang yang mereka tempuh. Seketika mataku terbelalak, mulutku mulai menganga, keringat dingin yang kurasa membasahi telapak tanganku tadi serasa pindah haluan kebagian dahiku, kini aku semakin kiat meremas kedua jari-jariku. Mataku pun tak mempercayai sosok yang menyedot seluruh perhatianku saat itu tengah berdiri tak jauh didepanku. Kamu ada didepanku sekarang. Kamu benar-benar disini. Secercah senyuman lekas aku sungging dari kedua sudut bibirku. Degub jantung yang mulai tak beraturan sangat terasa didadaku, sehingga membuat kedua pundakku naik turun tak karuan. Aku memantabkan kedua kakiku untuk segera mendekat ke arahmu. Aku tak sabar ingin cepat memelukmu. Melepaskan segala rindu yang sungguh telah lama mengganjal dalam otakku. Aku sangat bersemangat, sampai tak menghiraukan suasana dingin disekitar tempat itu. Bahkan suara gesekkan yang ditimbulkan oleh dedaunan yang jatuh pun cukup keras terdengar. Dingin malam itu begitu menusuk hingga ke sumsum tulangku. Namun, aku tetap menggerakkan kakiku untuk bergerak ke arahmu.

Seketika langkah kaki tersentak, terhenti saat pandangan yang aku tangkap bukan lagi melihat sosokmu yang tengah berdiri sendiri dibawah cahaya lampu seperti yang kulihat sejak tadi. Melainkan sudah ada sosok yang terlihat samar-samar kulihat. Namun, nampak dengan jelas bahwa sosok yang menghentikan langkahku itu adalah seorang perempuan. Kini aku semakin merasakan begitu kencangnya angin malam menerobos masuk kedalam sela-sela pori-pori kulitku. Bahkan jaket jeans yang sejak tadi kupakai tak cukup kuat membentengi tubuhku dari hembusan angin malam yang begitu menusuk masuk ke rongga-rongga tulang. Begitu menusuk, hingga rasanya ada yang aneh yang kurasakan dibagian dada, dan tak sadar aku memeganginya begitu kuat. Mataku tak lepas melihat mereka bercumbu didepanku. Melihat kemesraan mereka. Bagaimana perempuan itu melemparkan senyum kearahmu. Bagaimana perempuan itu berlari lalu memelukmu. Bagaimana kau membalas pelukan perempuan itu, mendekapnya, mengecup keningnya dan sangat nampak bahwa kalian seperti mencoba melepaskan rindu yang sangat menyiksa.  Aku menggigit  bibir bawahku, mencoba untuk menahan air mata yang mulai memenuhi seluruh lapisan mataku. Namun tak sadar, air mata pun tak terbendung lagi dan mulai mengalir dari sudut mataku. Dadaku terasa semakin sesak seperti ada benda tumpul yang ditancapkan lansung kearah dadaku.

Aku tak dapat menahan diriku saat itu. Aku berusaha menutup mata, tak ingin melihat cuplikan drama yang persis sinetron ini lagi. Namun beberapa detik kemudian aku mengintipnya dari sebelah mataku. Bahkan, sejak awal aku sudah tau ini akan terjadi, namun aku tetap saja tak memperdulikannya. Aku malah asyik menghitung berapa anganku yang dapat terwujud saat aku bertemu denganmu nanti.

Salahkah jika aku berharap, bahwa yang ada diposisinya saat ini adalah aku. Aku ingin menjadi orang pertama yang kau temui saat kau menginjakkan kakimu di kota ini. Aku ingin berlari ke arahmu lalu memeluk dan mendekapmu dengan penuh rasa kerinduan. Aku ingin menciummu, merasakan aroma tubuhnya masuk dari lubang hidungku lalu terhisap masuk hingga kekerongkongan. Aku ingin merasakan hangat dan nyamannya dekapanmu. Bahkan aku juga ingin kau kecup keningnya, seperti yang kau lakukan saat ini untuknya. Apakah aku tak pantas mendapatkan semuanya darimu? Tak pernah ada niat untukku merusak kebahagiaanmu. Aku hanya seorang wanita yang mengikuti insthing perasaannya. Dia sangatlah beruntung memilikimu. Dan aku juga bisa melihat dari garis-garis wajahmu yang selalu sukses membuatku gila saat memandangimu, kau terlihat sangat bahagia dengannya.

Ternyata, dia lah yang benar-benar memahamimu. Ternyata, bukan aku alasan mengapa kamu kembali ke kota ini. Dan.. ternyata, kamu yang ku perjuangkan dengan sangat mendalam, tak sehebat yang ku bayangkan.

Sayang, apakah dia benar-benar pilihan terakhirmu? Apakah dia yang selama ini mencintaimu lebih dari aku mencintaimu? Sayang, akankah suatu hari nanti aku bisa menempati posisinya? Menggantikannya untukmu.

Kesalahanku yang tak bisa menahanmu untuk tetap tinggal, bahkan ketika kau memilih untuk menghabiskan seluruh kebahagiaanmu bersama yang lain. Kemudian membiarkan aku sendirian, tanpa sempat mengucapkan kata   
Cinta
bahkan kata pisah-lah yang terlontar lebih dahulu diantara kita

Kamis, 01 Agustus 2013

This is Music♬


we'll talking about one of the sweet things in this earth.
guess what?
yea! it's me he he. kiddin' he he.
 absolutely.


MUSIC..

"Music is a higher revelation than all wisdom and philosophy" - Ludwig van Beethoven

"Music is everybody's possession. It's only publishers who think that people own it." - John Lennon

"Music is the medicine of the breaking heart." - Leigh Hunt

that's what people said.
and for me.. music is my soul and i loves music more than anything.
music always express my feelings.
music can express love, sad, happy, broken heart, angry and many more.
  music is
 ART.



music is divided in to many genres.
 jazz, hiphop, pop, rock, metal, punk, country, traditional and many more!


you can listen to the music in many ways.
 like listen to the radio, mp3, ipod, tv, laptop and another stuff.


music also have many instruments.
 everybody knows that. isn't it?





music is..
AMAZING
that's why i really loves music.
music can speak everything and anything.
music have a magical sound magical words that can hypnotize us.
one day you'll find that one song can understand you perfectly.
"music gives a soul to the universe, wings to the mind, flight to the imagination and life to everything."
is that beautiful?
there's no reason to do not likes music.
music is like our life.
and i guess we can't live without music.
so..
 PLAY ON YOUR MUSIC!

Hello, barbie..


Hello there, nice to know you :-)
Let me introduce my self!
My name is...
Yashinta Septia
Yeah! you can call me Shinta.
I'm just a teenage girl who really loves music
I'm barbie Indonesian Version kwakwa^^
Really addict to chocolate and all about the nightmare before christmas
have a lot of dreams
and loves to sing a song
likes pastel colors also can't far from blackberry and mirror.
and really, I have an infinity love ∞
  this me!







Energic girl, loves photografis, and this sweet activities \m/


Roland Barthes said..
"the photographic image.. is a message without a code"
  yes that's totally right!







wish you can enjoy my blog. yeay!
 lotalova, xoxo~

Musisi Paling Berpengaruh di Dunia


Gitaris gitaris dengan skill hebat dan permainan ultra cepat sudah pernah saya bahas sebelumnya disini, tidak hanya itu bahkan setahun lalu varius pernah juga memberikan List top gitaris dunia. dan juga tentang rocker rocker romantis dan juga mengenai Musisi Terkaya Dunia.

Musisi memang merupakan sosok yang menarik untuk diikuti sejarahnya dalam bidang musik, banyak musisi dunia yang dianggap sebagai musisi paling berpengaruh sepanjang sejarah musik. nah pada kesempatan kali ini, varius akan memberikan list tentang 10 orang musisi yang paling berpengaruh sepanjang masa dan merupakan nama nama besar di bidang musik.

Salah satunya adalah maestro musik reggeae yaitu Bob Marley, meskipun beliau ini bukanlah musisi terkaya sepanjang sejarah namun tidak bisa dipungkiri bob marley banyak memberi influence pada musik musik reggeae. contohnya untuk yang di indonesia ada Steven and Coconut Treez.

Trus siapa saja ya Musisi Terbesar Sepanjang masa yang dianggap sebagai musisi paling berpengaruh yang karyanya menjadi legenda??

1. Ludwig Van Beethoven (1770-1827)




Beethoven adalah seorang komponis Jerman yang menciptakan musik yang menarik dan dramatis. Saat pertama kalidiperdengarkan, musiknya dianggap sangat memukau dan orisinil. Ia terus menulis komposisi lagu bahkan setelah ia menjadi tuli.

2. Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791)




Wolfgang Amadeus Mozart menunjukkan kejeniusannya dalam bermusik saat ia masih anak-anak. Kemudian ia dapat menghasilkan simfoni dengan beberapa nada yang dipilih secara acak dari tuts piano. Hidupnya yang singkat, ia telah menulis lebih dari 600 komposisi musik, termasuk 41 simphony, dan opera seperti The Magic Flute dan The Marriage of Figaro. Mozart menulis simfoni pertamanya saat baru berusia 8 tahun.

3. Jimi Hendrik (1942-1970)




James Marshall "Jimi" Hendrix adalah musisi, penyanyi, penulis lagu, gitaris dan tokoh budaya Amerika. Ia sering disebut sebagai salah satu pemain gitar listrik paling berpengaruh dalam sejarah musik rock. Dia dapat memainkan gitar dengan tangan kanan ataupun tangan kiri. Gitar Fender Stratocaster dengan tanda tangannya berharga sangat mahal. Jimi juga penemu efek gitar WAH pedal.

4. Ravi Shankar (1920 - sekarang)



Ravi Shankar adalah seorang komposer India yang terkenal karena kepiawaiannya memainkan sitar. Musiknya dikagumi oleh The Beatles dan Yehudi Menuhin. Ia adalah murid dari Allauddin Khan (pendiri sekolah musik klasik India, Maihar gharana), Pandit Ravi Shankar adalah seorang instrumentalis India yang terkenal dengan karya rintisannya yang membawa kekuatan dan pesona musik klasik tradisi India ke dunia Barat. Ini dilakukan melalui kerjasamanya dengan The Beatles khususnya George Harisson dan juga karena kharisma pribadinya sendiri. Karier musiknya merentang selama lebih dari enam dekade dan Shankar baru-baru ini memegang Rekor Guinness untuk karier internasional terlama.

5. Yehudi Mennin (1916-1999)



Yehudi Menuhin menjadi terkenal sebagai pemain biola berbakat pada usia dini. Ia mempertunjukkan konser biola pertamanya di hadapan publik pada usia 7 tahun. Ia juga memimpin orkestra dan mengadakan festival musik. Tahun 1963, ia mendirikan sekolah musik di Inggris untuk anak-anak berbakat. Lahir di New York, A.S., ia pindah ke Inggris tahun 1959 dan tinggal disana sampai akhir hayatnya.

6. George Gershwin (1898-1937)


George Gershwin asal Amerika memadukan gaya klasik dengan musik jazz dan blues Amerika. Ia menulis Rhapsody in Blue dan opera Porgy and Bess

7. Heitor Villa Lobos (1887-1959)




Heitor Villa Lobos adalah seorang komponis musik klasik yang menggunakan melodi dan ritme Brasil dengan pengaruh Afrika untuk menciptakan musik gaya baru yang indah. Ia adalah salah seorang komponis besar Amerika Latin.

8. John Michael Osbourne (1948-Sekarang)



John Michael Osbourne, lebih dikenal sebagai Ozzy Osbourne (lahir di Aston, Birmingham, West Midlands, Inggris, 3 Desember 1948; umur 60 tahun), merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Inggris. Ia adalah vokalis grup musik heavy metal Black Sabbath yang terkenal pada tahun 1970-an. Dijuluki sebagai BAPAK HEAVY METAL dunia

9. Johann Sebastian Bach (1685-1750)


Johann Sebastian Bach adalah seorang komponis Jerman . Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord dan clavichord, dan juga untuk orkestra. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg concerto. Dan kalau agan-agan ada yang main 02JAM (game online music), terdapat beberapa karya bach seperti BACH INVENSION, Fugue

10. Bob Marley (1945-1981)


Bob Marley merupakan penyanyi reggae berkebangsaan Jamaika. Ia mulai dikenal di dunia musik reggae pada tahun 1962. Ia menikah dengan Rita Marley dan memiliki 13 orang anak. Album pertamanya ialah The Wailing Wailers dirilis tahun 1965 bersama The Wailers. Pada 1974 lagu No Woman No Cry dikenal di Jamaika dan negara-negara Amerika. Namun pada tahun 1977 ia mengidap penyakit kanker. Pada tahun 1980, Marley pingsan saat jogging di New York. Namun pada 1981 Marley meninggal dunia setelah mengalami kanker dalam 4 tahun terakhir. Ia meninggalkan seorang istri dan 13 orang anak.

11. The Beatles (1961-1971)


The Beatles adalah salah satu grup musik yang paling berpengaruh di dunia, kelompok musik yang diawaki oleh John Lennon, Paul Mccartney, George Harrison dan Richard Starkey ini pantas disebut sebagai grup yang karya karyanya menginspirasi banyak musisi sekarang ini. salah satunya adalah band brit pop oasis.

12. Chuck Berry (1926-Sekarang)


Chuck Berry adalah musikus berpengaruh dan salah seorang dari perintis musik rock and roll. Menurut situs Rock and Roll Hall of Fame, "Memang tidak ada tokoh yang bisa dikatakan sebagai pencipta rock and roll, namun Chuck Berry adalah tokoh satu-satunya yang bisa dikatakan paling mendekati, yang mengumpulkan semua unsur-unsur penting menjadi satu

13. Elvis presley (1935-1977)


Elvis Aaron Presley (8 Januari 1935–16 Agustus 1977) adalah seorang penyanyi rock 'n' roll legendaris Amerika Serikat. Ia juga adalah seorang produser musik dan aktor. Julukannya adalah "Raja Rock 'n' Roll". Berkat lagu-lagunya yang memadukan irama rock 'n' roll dengan lagu-lagu ballad, dunia rock 'n' roll memperoleh fondasi komersial yang selanjutnya dapat dikembangkan musisi rock 'n' roll penerusnya. Pada masa kejayaannya, konser-konser Elvis dihadiri massa (kebanyakan remaja) dalam jumlah yang sangat besar. Gaya, sifat, serta cara berpakaiannya menjadi simbol bagi musik rock 'n' roll dan banyak ditiru penggemarnya.

Lalu siapa musisi favorit anda dari list di atas?? apakah mereka memberi influence besar terhadap pandangan anda mengenai musik??