Aku tau kau takkan mungkin membaca
jentikan kecil dari jari-jariku. Meskipun aku mengerahkan seluruh daya upayaku,
itu takkan cukup untuk membuatmu tertarik membacanya. Ini hanya tulisan aneh
yang dibuat oleh seorang wanita yang hanya bisa mengutarakan perasaannya dari
sudut jendela dunia maya, dan sangat pengecut ketika berada dihadapanmu. Aneh
bukan? Barisan paragraf yang diungkapkan oleh seorang wanita yang baru sekali
saja menatap matamu. Namun, jika pada akhirnya takdir yang membawamu untuk
membaca tulisan ini, aku hanya ingin mengatakan; tolong jangan tertawakan
kekonyolan dari setiap kalimatku dan maafkan aku yang telah lancang membawamu
masuk ke duniaku. Karena disini aku hanya ingin menjadi diri sendiri, yang
mungkin belum sempat kaukenal lebih dalam. Dalam tulisanku, aku mengundang kamu
untuk menikmati manisnya setiap kata dan setiap kalimat konyol yang aku
ciptakan sembari membayangkan, seandainya aku bisa mengutarakan semua ini
lansung dihadapanmu, membuatmu percaya bahwa ada cinta yang luar biasa begitu
menguasai sebagian dari ruang di otakku.
Dimulai dari perkenalan kita yang
terjadi, bukan dengan tatapan mata ataupun sebatas jabatan tangan, namun
berawal ketika layar kecil berukuran seperti pas foto 5cm x 4cm yang seolah
menuntunku untuk menemukanmu. Sejak mengenalmu, sosokmu seolah-olah mampu
membius setiap tindakanku, senyum sederhanamu mampu menghembuskan angin yang
berbeda dalam keseharianku. Perlahan kau menjelma menjadi sosok terpenting, yang
sedikitpun tak ingin aku lewatkan kabar dan beritanya. Aku meletakkan seluruh
perhatianku demi ingin mencari segala yang berhubungan denganmu. Bahkan aku
seperti telah menggilai sosokmu yang jauh dari kriteria pendamping yang aku
impikan, hingga aku rela melakukan hal konyol demi untuk menarik perhatianmu.
Kamu, kamu selalu berhasil
menciptakan gempa-gempa kecil dihatiku. Rasa penasaran akan sosokmu yang sulit
untuk ku jelaskan. Kau seakan ingin membiarkanku menebak-nebak apa isi dari
otakmu. Selalu kutunggu kau dalam deret barisan timeline, namun sebaris namamu
tak juga muncul. Mataku pun tak lepas dari layar kecil handphone-ku, berharap
kau akan memberi kabar ataupun sekedar bertegur sapa denganku.
Ah, ada apa denganku? Apa
hubungannya aku denganmu? Mengapa kau harus selalu melaporkan semua kegiatanmu
padaku? Benar-benar sudah gila! Kamu lihat, betapa sosokmu mampu memainkan
sebagian dari isi otakku untuk tak lepas memikirkanmu. Betapa aku sangat
kecanduan mencumbumu dalam sisi gelapku. Di dalam mimpiku kamu begitu nyata dan
bernyawa, bisa ku sentuh dan ku genggam. Dalam lamunanku, kau bisa ku bentuk
menjadi sosok yang hangat, sosok yang menjagaku dan tak akan pergi
meninggalkanku.
Tuan, apakah kau ingin tau? Jauh
didalam hatiku kamu telah jadi segalanya. Kamu orang pertama yang kucari saat
matahari memaksaku untuk membuka mata, dan kamu orang terakhir yang selalu
kusebut ketika aku terlelap dalam doaku. Kamu seperti senyawa yang mengikat dan
menjeratku, agar tak dapat lolos dari dekapanmu. Aku ingin mengejarmu, mencuri
waktu untuk menemuimu.
Sampai suatu ketika kita memang
bertemu untuk pertama kalinya, kamu dengan kemeja biru kotak-kotak serasi
dengan t-shirts putih dan celana panjang hitam yang kau kenakan, tampak
membuatmu terlihat, tampan. Dan kau berjalan didepanku, membelah banyaknya
kerumunan orang yang sibuk berlalu lalang disekitarku. Namun keberadaanmu,
sungguh tak lepas menarik pandanganku. Ku tangkap senyummu yang sejak tadi
tergantung manis dibibirmu, senyum penuh kesederhanaan. Yang ku rasakan saat
itu adalah sesak, aku tak mampu bernafas. Dan masih dengan kebodohanku,
bukannya memanggilmu untuk sejenak menengok ke arahku, namun aku malah
menggigit ujung bibir bawahku menahan rasa gugup yang mendera tubuhku. Rasanya
sulit memaafkan diri sendiri yang selalu menciut, menjadi pengecut karena
melewatkan kesempatan itu.
Saat malam datang, kamu masih
menjadi sosok yang tak mau hilang dan pergi dari ingatan. Sungguh, aku
menyesali segala perasaanku sendiri. Aku mencintai sekaligus membenci segala
tentangmu dalam waktu yang sama. Benar-benar telah membuatku gila! Benar kata
orang..
“Orang yang kau cintai adalah
satu-satunya orang yang mempunyai kesempatan besar untuk menyakitimu.”
Semoga kau tak bosan membacanya. Ini
bukan lelucon yang sengaja aku buat, ataupun kata-kata yang ingin
merajukmu. Namun kata-kata yang tersusun ini mewakili seluruh isi hatiku.
Tulisan yang akan selalu aku tulis. Tulisan yang kukirim tanpa alamat yang
jelas, dan takkan pernah sampai didepan rumahmu. Tulisan yang mungkin akan kamu
baca tanpa kaugubris.
Namun dari seluruh tulisanku, aku
sebagai orang yang mengagumimu ingin mengucapkan..
“ SELAMAT ULANG
TAHUN, sayang ”
Tak banyak kata yang akan ku ucapkan untukmu, selain sederet doa yang akan menghembuskan rasa rinduku untukmu. Dan ucapan terima kasih karena telah mengizinkan aku untuk menjelajahi duniamu.
Tak banyak kata yang akan ku ucapkan untukmu, selain sederet doa yang akan menghembuskan rasa rinduku untukmu. Dan ucapan terima kasih karena telah mengizinkan aku untuk menjelajahi duniamu.
Tetaplah
menjadi sosok yang teristimewa dibalik kesederhanaanmu.
Aku mencintaimu...
Untuk orang
yang saat ini masih berjuang melawan kerasnya ibukota,
sosok yang tak pernah lelah memainkan perhatianku,
sosok yang begitu nyata dalam khayalan dan lamunanku..
GIE~
sosok yang tak pernah lelah memainkan perhatianku,
sosok yang begitu nyata dalam khayalan dan lamunanku..
GIE~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar