Minggu, 04 Agustus 2013

Selamat Ulang Tahun, Gie..


Aku tau kau takkan mungkin membaca jentikan kecil dari jari-jariku. Meskipun aku mengerahkan seluruh daya upayaku, itu takkan cukup untuk membuatmu tertarik membacanya. Ini hanya tulisan aneh yang dibuat oleh seorang wanita yang hanya bisa mengutarakan perasaannya dari sudut jendela dunia maya, dan sangat pengecut ketika berada dihadapanmu. Aneh bukan? Barisan paragraf yang diungkapkan oleh seorang wanita yang baru sekali saja menatap matamu. Namun, jika pada akhirnya takdir yang membawamu untuk membaca tulisan ini, aku hanya ingin mengatakan; tolong jangan tertawakan kekonyolan dari setiap kalimatku dan maafkan aku yang telah lancang membawamu masuk ke duniaku. Karena disini aku hanya ingin menjadi diri sendiri, yang mungkin belum sempat kaukenal lebih dalam. Dalam tulisanku, aku mengundang kamu untuk menikmati manisnya setiap kata dan setiap kalimat konyol yang aku ciptakan sembari membayangkan, seandainya aku bisa mengutarakan semua ini lansung dihadapanmu, membuatmu percaya bahwa ada cinta yang luar biasa begitu menguasai sebagian dari ruang di otakku.

Dimulai dari perkenalan kita yang terjadi, bukan dengan tatapan mata ataupun sebatas jabatan tangan, namun berawal ketika layar kecil berukuran seperti pas foto 5cm x 4cm yang seolah menuntunku untuk menemukanmu. Sejak mengenalmu, sosokmu seolah-olah mampu membius setiap tindakanku, senyum sederhanamu mampu menghembuskan angin yang berbeda dalam keseharianku. Perlahan kau menjelma menjadi sosok terpenting, yang sedikitpun tak ingin aku lewatkan kabar dan beritanya. Aku meletakkan seluruh perhatianku demi ingin mencari segala yang berhubungan denganmu. Bahkan aku seperti telah menggilai sosokmu yang jauh dari kriteria pendamping yang aku impikan, hingga aku rela melakukan hal konyol demi untuk menarik perhatianmu.

Kamu, kamu selalu berhasil menciptakan gempa-gempa kecil dihatiku. Rasa penasaran akan sosokmu yang sulit untuk ku jelaskan. Kau seakan ingin membiarkanku menebak-nebak apa isi dari otakmu. Selalu kutunggu kau dalam deret barisan timeline, namun sebaris namamu tak juga muncul. Mataku pun tak lepas dari layar kecil handphone-ku, berharap kau akan memberi kabar ataupun sekedar bertegur sapa denganku.

Ah, ada apa denganku? Apa hubungannya aku denganmu? Mengapa kau harus selalu melaporkan semua kegiatanmu padaku? Benar-benar sudah gila! Kamu lihat, betapa sosokmu mampu memainkan sebagian dari isi otakku untuk tak lepas memikirkanmu. Betapa aku sangat kecanduan mencumbumu dalam sisi gelapku. Di dalam mimpiku kamu begitu nyata dan bernyawa, bisa ku sentuh dan ku genggam. Dalam lamunanku, kau bisa ku bentuk menjadi sosok yang hangat, sosok yang menjagaku dan tak akan pergi meninggalkanku.

Tuan, apakah kau ingin tau? Jauh didalam hatiku kamu telah jadi segalanya. Kamu orang pertama yang kucari saat matahari memaksaku untuk membuka mata, dan kamu orang terakhir yang selalu kusebut ketika aku terlelap dalam doaku. Kamu seperti senyawa yang mengikat dan menjeratku, agar tak dapat lolos dari dekapanmu. Aku ingin mengejarmu, mencuri waktu untuk menemuimu.

Sampai suatu ketika kita memang bertemu untuk pertama kalinya, kamu dengan kemeja biru kotak-kotak serasi dengan t-shirts putih dan celana panjang hitam yang kau kenakan, tampak membuatmu terlihat, tampan. Dan kau berjalan didepanku, membelah banyaknya kerumunan orang yang sibuk berlalu lalang disekitarku. Namun keberadaanmu, sungguh tak lepas menarik pandanganku. Ku tangkap senyummu yang sejak tadi tergantung manis dibibirmu, senyum penuh kesederhanaan. Yang ku rasakan saat itu adalah sesak, aku tak mampu bernafas. Dan masih dengan kebodohanku, bukannya memanggilmu untuk sejenak menengok ke arahku, namun aku malah menggigit ujung bibir bawahku menahan rasa gugup yang mendera tubuhku. Rasanya sulit memaafkan diri sendiri yang selalu menciut, menjadi pengecut karena melewatkan kesempatan itu.

Saat malam datang, kamu masih menjadi sosok yang tak mau hilang dan pergi dari ingatan. Sungguh, aku menyesali segala perasaanku sendiri. Aku mencintai sekaligus membenci segala tentangmu dalam waktu yang sama. Benar-benar telah membuatku gila! Benar kata orang..

Orang yang kau cintai adalah satu-satunya orang yang mempunyai kesempatan besar untuk menyakitimu.”

Semoga kau tak bosan membacanya. Ini bukan lelucon yang sengaja aku buat, ataupun kata-kata yang ingin merajukmu. Namun kata-kata yang tersusun ini mewakili seluruh isi hatiku. Tulisan yang akan selalu aku tulis. Tulisan yang kukirim tanpa alamat yang jelas, dan takkan pernah sampai didepan rumahmu. Tulisan yang mungkin akan kamu baca tanpa kaugubris.

Namun dari seluruh tulisanku, aku sebagai orang yang mengagumimu ingin mengucapkan..
SELAMAT ULANG TAHUN, sayang
 Tak banyak kata yang akan ku ucapkan untukmu, selain sederet doa yang akan menghembuskan rasa rinduku untukmu. Dan ucapan terima kasih karena telah mengizinkan aku untuk menjelajahi duniamu.
Tetaplah menjadi sosok yang teristimewa dibalik kesederhanaanmu.
Aku mencintaimu...



Untuk orang yang saat ini masih berjuang melawan kerasnya ibukota,
sosok yang tak pernah lelah memainkan perhatianku,
sosok yang begitu nyata dalam khayalan dan lamunanku..
GIE~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar